Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Antara kita

Bolpoin kita bersentuhan diatas meja Secarik kertas menggoreskan cerita Cerita yg gagal menjadi "kita" Menjadi prasati lara tanpa makna Tangan kita pernah saling bersentuh Meninggalkan air mata yg luruh Harap jadi ingatan keruh Tawa membuatnya seolah teguh Akhirnya kau bahagia bersamanya Sebelum aku mengatakan sepatah pun kata Sebelum aku mengungkap cinta Sebelum rasa mengikat kita berdua.

Kisah sebuah janji

Tak kembali sang pria dri peraduan Sang wanita menunggu di haluan Akhirnya ia pergi bersama gelap awan Membakar semua, segala perasaan Namun, sang pria kembali Tak ada sang wanita yg ia nanti Ia terbakar dalam sebuah janji Memutuskan untuk mulai mencari Namun sang wanita telah pergi Tak ada kisah yg ingin dirajut lagi Sang pria kecewa dan kembali Kisah mereka hilang, cinta mreka mati.

Ingatkah engkau?

Ingatkah engkau? Dimasa kita pertama bertemu Dimana sudut sekolah jadi tempat berjabat Dikala aula jadi tempat berjumpa Ingatkah engkau? Ketika kita lelah menunggu Lalu sayup" terdengar Saat seruan bel terpancar Ingatkah engkau? Dimasa kita berbagi tawa Dimasa kita meraup ilmu bersama Dimasa kita memakai sandang yg sama Ingatkah engkau? Setiap sudut menyesak saat kita tinggal Setiap lantai meresah tak bernyawa Ketika berpisah diungkap air mata.

Akhir

Berakhir sudah setelah 3 thn bersama Menyisakan kenangan yg akan terus menggema Menyadarkan diri utk menghargai waktu Setelah itu hanya ada rindu tuk bertemu Berharap segala kisah indah bagai senja Yg menorengkan hangat jingga di dada Yg merasuk kenangan tuk tak menua Dan menciptakan perpisahan tak terlupa.

Kita dan semesta

Biarkan bintang iri akan kisah kita Biarkan rerumputan menumpu cinta kita Biarkan rembulan menerangi mesra kita Biarkan pepohonan meneduhkan jiwa Kini ijinkan aku masuk dalam raga Memeluk erat jiwa dan rasa Memandang dalam matamu penuh makna Menandai kau sebagai yg aku punya Setelah itu mari berharap Berharap trus sprti ini sampai terlelap Berharap agar kita terus bersama Sampai semesta mengurai jiwa dan raga.

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya