Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Akan

Yang terluka Akan tertawa Yang mati Akan lahir Yang hancur Akan bahagia Yang bahagia Akan terluka Biarlah keakanan mengubah Biarlah "yang" akan diubah. Aku tak apa Karena kau ada Entah untuk luka Entah untuk bahagia.

Sekolahku

Selamat pagi, siang, dan malam sekolahku Ini surat terbuka untukmu, Atau tidak terbuka-terbuka amat Sebab karena otoritasmu semua bisa tamat Sekolahku, Jadilah lembaga pendidikan yang sesuai visi-misi Bukan lembaga yang sakit hati karena kritik murid sendiri Berhentilah merasa tidak aman Karena seharusnya kau yang memberikan kami rasa aman Rasa aman akan pendidikan Rasa aman akan pembelajaran Rasa aman atas penalaran dan kemoralan Tapi masih adakah penalaran Jika tiap merasa terancam kau menghakimi tanpa logika yang dikedepankan? Sekolahku, Jadilah lembaga pendidikan tempat kami bernaung Bukan lembaga yang membuat kami seperti terpasung Jadilah lembaga yang membebaskan untuk pembelajaran Bukan menyulitkan demi mengikuti opini-opini gembel kalian. Sekolahku, Mau berapa lama lagi kau bungkam kami? Mau berapa lama lagi? Tidak usah panik Saat kalian marah, kami para siswa mana bisa berkutik? Karena mungkin hanya itu bisamu Mengancam dan membungkam. Baiklah ...

Katakan

Katakan, Dari ribuan hutan, Mana yang paling luas? Katakan, Dari jutaan bintang, Mana yang paling indah? Katakan, Dari milyaran manusia, Mana yang paling beruntung? Jangan tanya aku, Kau sudah tahu jawabannya. Itu kamu, Kamu, Dan aku. Dan jika mengapa keluar dari mulutmu.. Astaga kau nanya mulu. Sebab seluas-luasnya hutan aku tidak akan tersesat kecuali di hatimu. Sebanyak-banyaknya bintang aku takkan terpikat kecuali denganmu. Dan seberuntung-beruntungnya manusia ia punya kesialan, yaitu tak pernah bertemu denganmu. Untukku kau bukan manusia Bukan juga bidadari Apalagi Tuhan. Sebab kau terlalu tinggi untuk seukuran manusia Kau terlalu cantik bahkan untuk seorang bidadari Namun, kau tidak bisa sebesar Tuhan (kau terlalu kurus untuk itu). Kau Semestaku. Sebab memang bila bumi berhenti berotasi Udara hanya berisi polusi Pemerintah terus-terusan korupsi Kebebasan di borgol polisi Atau MU masuk zona degradasi Aku akan tetap hidup Asal kau tak pe...

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya