Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Merah dan Putih

Merah dan putih bersahabat Mereka kerabat dekat Dari jaman merdeka sudah lekat Duh nyamain bait susah amat. Merah dan putih kelelahan 74 tahun sering kehujanan, kepanasan Baru sekarang mereka kelelahan Disuruh berkibar mulu, tak tahan. Mereka dihormati tanpa dihayati Seringkali didiamkan saat hari jadi republik ini Ingin rasanya kembali dijahit Fatmawati Sayang orangnya sudah mati "Jaman sekarang makin rumit," katanya Sama kulit beda suara Tetap ribut ujungnya Seolah sengaja buat mereka kecewa Merah kesal karena ia kadang tak lagi berani Putih kesal karena ia kadang tak lagi suci Merah lebih sering dilambangkan darah Putih lebih sering dilambangkan duka Sebab yang merah kini sering dituduh kiri Yang putih kadang hanya sok suci Orang lebih bangga pada bendera organisasi Bagaimana mereka tak sakit hati? Sudah cukup untuk tak peduli Saatnya saling toleransi Ribut mulu dari jaman kompeni sampai pochinki Sebelum sang merah lari Sebelum sang putih ...

Sembuhlah

Aku rindu kamu Kamu, Yang sedang disayangi penyakitmu Aku rindu kamu Rindu kamu hadir dalam masaku Masa disetiap lini kehidupanku Cepatlah sembuh Aku sudah kirimkan obatmu Berupa peluk jarak jauh Dan puisi pengusir keluh Semoga cukup menghangatkanmu Semoga cukup menyembuhkanmu Cepatlah sembuh Biar kita bincang lagi tentang masa depan Tentang masa kini Aku dan kamu.

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya