Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Penulis dan Sajaknya

Seorang penulis bermain dengan kata Menilik titik tanpa jeda Merambah koma penuh seksama Tak sadar kalimatnya tanda baca semua. Ia tak tahu lagi  Entah penyair atau penulis ia kini Mencari arah di semua sisi Mengungkap benar di antara puisi. Lalu ia memilih pipis di depan meja televisi Hmm pesing sekali. Kepalanya sudah tak bisa diajak berpikir Hatinya sudah tak bisa diajak merasa Lidahnya kelu tanpa kata. Maka jadilah ia mengembara Menjelajahi samudera sembari menunggu hujan reda Mengilhami permainan di benaknya Berharap menemukan awal-semula. Lalu ia teguk segelas Brotowali Barangkali mulutnya merindukan kopi Kepalanya merindukan solusi Hatinya jemu menunggu mati.

Sampai Nanti, Arkansas

 Pada temu nanti Di sebuah waktu yang dinanti Biarkan aku berharap detakan detik berhenti Jam dinding mati Biarkan hujan bernyanyian di luar Biarkan cinta mengalir dengan liar Pada temu nanti Biarkan aku berharap bertemu kamu lagi Dengan rasa yang sama Dengan rindu yang lebih luar biasa Hingga tiba saat kau pergi Jangan pernah berpikir bagaimana kembali Jangan pernah kau berpikir tuk mengutuk sepi Aku akan menemukanmu Kau akan menemuiku Di suatu rindu yang ditakdirkan bertemu.

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya