Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Jalan-Jalan Pemuja Setan

Pemuja setan jalan-jalan
Lelah ia menyembah-nyembah di tempat persembunyian

Di jalan, ia bertemu banyak penyembah Tuhan
Sedang dalam pertentangan
Tarik urat mereka bicara
Berlomba siapa yang kepercayaannya paling luar biasa

Tiba-tiba suara ledakan terdengar
Ada rumah ibadah terbakar!

Pemuja setan lari mengevakuasi
Menyelamatkan orang yang jika tahu, mungkin akan mengaraknya hingga mati

Orang itu mati
Pemuja setan pusing
Tak sadarkan diri

Tangis menyelimuti
Ada teriakan dan makian
Pemuja setan kaget
Lihat jasadnya sendiri

Namun pemuja setan diapresiasi
Ia diganjar puji-puji
"Semoga Tuhan menyertai"
Kata orang-orang itu

Entah dimana dia kini
Orang yang coba ia selamatkan terlihat percaya diri
Sementara ia fokus melihat pintu neraka yang menanti

Orang itu menjawab dengan lantang
"Aku ini anakmu, Tuhan
Aku melindungi ajaranmu di dunia
Aku saja mati saat membakar sesuatu yang sesat,
Kiranya lapangkan surga untukku, Tuhanku."

Tuhan heran
Lalu bertanya
"Bagaimana kau melindungi?"

Ia menjawab lagi,
"Aku melindungi ajaranmu dari orang-orang yang tak mengikutimu
Aku melindungi keturunanku menjauhi ajaranmu."

Tuhan tersenyum,
"Aku tak pernah mengajari umatku untuk menjauhi sesamanya demi mencapaiku."
Lalu ia lihat si pemuja setan
Yang diam saja di pojokkan

Pemuja setan kaget di jemput malaikat
Meninggalkan orang itu yang bicara penuh urat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya