Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Petualang

Aku orang yang jarang bertualang. Aku takut aku kehilangan tempat pulang. Iya, itu hatimu.

Aku sama sekali tak tertarik dengan hal itu. Karena aku yakin seindah-indahnya senja, tak pernah ada yang seindah matamu. Sesulit-sulitnya mendaki gunung, tak pernah ada sesulit menaklukanmu. Sedalam-dalamnya laut, tak pernah ada sedalam rasaku padamu.

Karena kamu adalah tempat pulang, sekaligus tempat bertualang paling luas. Kamu adalah rumah, sekaligus medan perang paling buas.

Untukku,
Kamu berbahaya teraman di dunia. Kamu penjahat terbaik di dunia. Kamu sampah paling berharga yang aku punya.

Lalu aku mencoba bertualang. Sesekali yang menjatuhiku berkali-kali. Tempat pulangku pergi. Setelah terlalu jauh aku tak di sisi.

Iya, aku terlena oleh senja yang tak seberapa indahnya. Aku terengah oleh gunung yang tak seberapa tingginya. Aku menyelam pada laut yang tak seberapa dalamnya.

Kini, tak ada telinga tempat suaraku bercerita. Tak ada tawa tempat leluconku menggema. Tak ada tatap tempat gugupku menunjukan keberadaannya.

Walau akhirnya ada ketiadaan
Tempatku menaruh penyesalan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya