Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Perempuan dengan Amarah di Dadanya

Aku mencintai wangimu yang menyambut hidungku kala kau membuka pintu mobil

bertindak paling nyaring mencuri perhatianku

sedang kau rebahkan tubuhmu di jok mobil murah itu.


Aku mencintai matamu yang tak sempurna itu

rabun jauh yang membuatku ogah menjauh

yang menurunkan hujan di pipimu

yang melihat dunia dan meluaskan pandanganmu


Aku mencintai amarahmu

serapahmu yang menusuk telinga itu

dan keluhmu yang menggemingkan bisu


Aku mencintaimu

setulus kau memelihara lukamu

menumbuhkan dendammu

seiring membersihkan duri di jantungmu

dan mensucikan cium di bibirmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun