Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Ingatkah engkau?

Ingatkah engkau?
Dimasa kita pertama bertemu
Dimana sudut sekolah jadi tempat berjabat
Dikala aula jadi tempat berjumpa

Ingatkah engkau?
Ketika kita lelah menunggu
Lalu sayup" terdengar
Saat seruan bel terpancar

Ingatkah engkau?
Dimasa kita berbagi tawa
Dimasa kita meraup ilmu bersama
Dimasa kita memakai sandang yg sama

Ingatkah engkau?
Setiap sudut menyesak saat kita tinggal
Setiap lantai meresah tak bernyawa
Ketika berpisah diungkap air mata.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya