Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

12-21

Hari ini
Bukan 20 tahun lalu
Bangsa ini telah berdiri
Dengan demokrasi
Atas segala yang mati

Kasus pelanggaran HAM hilang ditelan bumi
Penguasa pamit undur diri
Membasuh tangan atas darah yang mati
Membasuh otak agar terlihat suci
Membohongi nurani

Perbedaan jadi senjata
Menghancurkan yang sudah lama jadi saudara
Menjarah jadi hal biasa
Menikam jadi halal rasanya.

Dalang kerusuhan boleh pergi
Lebih bersyukur lagi jika ia sadar dan mati
Namun mari kita tanam janji untuk negara
Bahwa kita takkan pernah lupa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya