Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Merah dan Putih

Merah dan putih bersahabat
Mereka kerabat dekat
Dari jaman merdeka sudah lekat
Duh nyamain bait susah amat.

Merah dan putih kelelahan
74 tahun sering kehujanan, kepanasan
Baru sekarang mereka kelelahan
Disuruh berkibar mulu, tak tahan.

Mereka dihormati tanpa dihayati
Seringkali didiamkan saat hari jadi republik ini
Ingin rasanya kembali dijahit Fatmawati
Sayang orangnya sudah mati

"Jaman sekarang makin rumit," katanya
Sama kulit beda suara
Tetap ribut ujungnya
Seolah sengaja buat mereka kecewa

Merah kesal karena ia kadang tak lagi berani
Putih kesal karena ia kadang tak lagi suci
Merah lebih sering dilambangkan darah
Putih lebih sering dilambangkan duka

Sebab yang merah kini sering dituduh kiri
Yang putih kadang hanya sok suci
Orang lebih bangga pada bendera organisasi
Bagaimana mereka tak sakit hati?

Sudah cukup untuk tak peduli
Saatnya saling toleransi
Ribut mulu dari jaman kompeni sampai pochinki
Sebelum sang merah lari
Sebelum sang putih mati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya