Sudah Enam Tahun

dahulu kepalaku begitu resisten atas ide bahwa ada suatu masa kita saling lupa tak pernah sedikitpun bertegur sapa atau bersikap seolah cinta yang gegap gempita itu tak pernah ada bahkan untuk melintas saja ide itu di kepala rasanya begitu menakutkan namun hari ini setidaknya menuju enam tahun ketika pada akhirnya kembang api dari cinta itu membakar hasrat kita untuk bersama, ketika pada saat itu semakin bertahan akan semakin sirna menjadi debu dan kian tak kasat mata, ketika pilihan untuk mencanangkan masa depan berganti menjadi melupa bersama-sama atau dilupakan sendirian, manifestasi ketakutan itu telah lama terjadi. sudah begitu jarang terlintas namamu mengusik ketenanganku bahkan telingaku kian lupa akan suaramu sehingga ketika mencoba untuk mengenangmu rasanya seperti menonton film bisu  tapi apakah kita benar-benar lupa? aku menemukan bahwa begitu menarik ketika manusia bisa melawan kodratnya untuk merasakan sesuatu begitu menyakitkan demi menjaga sucinya kesepakatan, batasa...

Katakan

Katakan,
Dari ribuan hutan,
Mana yang paling luas?

Katakan,
Dari jutaan bintang,
Mana yang paling indah?

Katakan,
Dari milyaran manusia,
Mana yang paling beruntung?

Jangan tanya aku,
Kau sudah tahu jawabannya.

Itu kamu,
Kamu,
Dan aku.

Dan jika mengapa keluar dari mulutmu..
Astaga kau nanya mulu.

Sebab seluas-luasnya hutan aku tidak akan tersesat kecuali di hatimu.
Sebanyak-banyaknya bintang aku takkan terpikat kecuali denganmu.
Dan seberuntung-beruntungnya manusia ia punya kesialan, yaitu tak pernah bertemu denganmu.


Untukku kau bukan manusia
Bukan juga bidadari
Apalagi Tuhan.

Sebab kau terlalu tinggi untuk seukuran manusia
Kau terlalu cantik bahkan untuk seorang bidadari
Namun, kau tidak bisa sebesar Tuhan (kau terlalu kurus untuk itu).

Kau
Semestaku.

Sebab memang bila bumi berhenti berotasi
Udara hanya berisi polusi
Pemerintah terus-terusan korupsi
Kebebasan di borgol polisi
Atau MU masuk zona degradasi

Aku akan tetap hidup
Asal kau tak pergi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang

Sudah Enam Tahun

Perempuan dengan Amarah di Dadanya